Kamis, 08 Oktober 2015

MENGELOLA PENAGIHAN PIUTANG



Pengertian Syarat Kredit dan Memo Kredit
Syarat kredit adalah syarat untuk memperoleh kredit oleh pelanggan kepada perusahaan yang akan memberi kredit akibat adanya transaksi penjualan secara kredit. Syarat kredit sangat diperlukan untuk memberikan batasan waktu kredit oleh perusahaan harus dipenuhi oleh pelanggan, agar supaya pelanggan membayar pinjaman sesuai dengan pinjaman yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 
Misalnya:
 Syarat = 2/10, n/30, artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur, jika dibayar dalam jangka waktu 10 hari atau kurang dari tanggal faktur ( periode potongan), pembeli mendapat potongan 2% dari jumlah yang dibayarkan
v

 Syarat = n/30, artinya pembayaran harus dilakukan paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur. Misalnya tanggal faktur 15 Juli 2011, pembayaran faktur tersebut harus dilakukan paling lambat 14 Agustus 2011.
v

 Syarat = n/10 EOM, artinya pembayaran harus dilakukan 10 hari setelah akhir bulan dengan tidak ada potongan.
v
Memo kredit adalah dokumen pencatatan piutang yang digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan, jika dilampiri dengan penerimaan barang yang dibuat oleh bagian penerimaan, maka merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan. Transaksi retur penjualan terjadi jika perusahaan menerima pengembalian barang dari pelanggan. Pengembalian barang dari pelanggan harus di otorisasi oleh fungsi penjualan dan diterima oleh fungsi penerimaan.

Tata Cara Pembuatan Surat Penagihan Berdasarkan Faktur Penjualan

Surat penagihan adalah surat yang ditulis oleh pihak penjual kepada pelanggan karena pelanggan tidak mau atau belum melunasi hutangnya atas barang-barang yang telah diterima, sedangkan jangka waktu atau jatuh tempo pembayaran sudah lewat. Hal tersebut dapat terjadi karena pelanggan lupa atau karena hal-hal lain, baik disengaja atau tidak disengaja. Pelanggan yang seperti itu harus mendapat perhatian khusus, antara lain dengan dikirimi surat penagihan.
Dalam menulis surat penagihan harus dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana, sebab pelanggan yang belum melunasi hutang-hutangnya mungkin sedang dalam keadaan kesulitan, misalnya barang dagangannya belum laku. Untuk itu harus berkali-kali karena harus mempertimbangkan hubungan baik yang sudah terbina, diusahakan hubungan baik yang sudah terbina tersebut jangan sampai putus atau rusak. Tata cara dalam membuat surat penagihan adalah sebagai berikut:
• Memberitahukan jangka waktu piutang yang sudah jatuh tempo
• Memberitahukan Jumlah pembayaran yang harus dibayar
• Menunjukkan tanggal dan nomor faktur penjualan yang belum dilunasi
• Memberitahukan cara pelunasan pembayaran
• Hal-hal lain yang dianggap perlu

Membuat Surat Penagihan Berdasarkan Faktur Penjualan

Misalnya saja :
PT. Persada membuat surat penagihan kepada PD. Bunga pada tanggal 8 September 2011 yang berisikan tentang penjelasan mengenai piutang yang telah lewat jatuh tempo dengan rincian berikut ini. Piutang PT. Persada kepada PD. Bunga sebesar Rp 12.300.000,- telah jatuh tempo, dengan rincian faktur sebagai berikut :
Faktur No. 321 sebesar Rp 5.500.000,- jatuh tempo tanggal 2 September 2011
Faktur No. 326 sebesar Rp 6.800.000,- jatuh tempo tanggal 5 September 2011
Surat Penagihannya adalah sebagai berikut :

PT.PERSADA
Jl. Jawa No.101 Bandung

08 September 2011
Kepada Yth.
PD. Bunga
Jl. Sakura Indah No.525
Bogor

Dengan hormat,
Sesuai dengan pernyataan piutang kami kepada saudara tanggal 1 September 2011, perlu kami beritahukan kembali bahwa piutang kami kepada saudara yang telah jatuh tempo pembayarannya berjumlah Rp 12.300.000,- dengan rincian sebagai berikut :
Faktur No. 321 sebesar Rp 5.500.000,- jatuh tempo tanggal 2 September 2011
Faktur No. 326 sebesar Rp 6.800.000,- jatuh tempo tanggal 5 September 2011
Keterlambatan pembayaran mungkin akibat kekeliruan. Jika ada alas an lain, hendaknya anda memberikan penjelasan kepada kami.
Walaupun untuk demikian, kami harap pembayaran untuk piutang tersebut dapat segera kami terima.
Atas perhatian saudara kami ucapkan terima kasih.


Kepala Bagian Keuangan


...............


Mencocokkan Kelengkapan dan Kesesuaian Bukti Transaksi

Setelah bagian penagihan membuat surat penagihan yang berdasarkan faktur penjualan seperti diatas, kemudian mereka mengirimkan barangnya kepada pelanggan, sedangkan tembusannya didistribusikan kepada fungsi atau bagian yang lain, yang terkait dengan faktur penjualan tersebut.
Faktur penjualan merupakan suatu pemberitahuan yang dikirimkan kepada pelanggan tentang pengiriman barang dan kewajiban pembayaran oleh pelanggan, dimana faktur penjualan tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk mencatat timbulnya atau terjadinya piutang. Faktur penjualan yang dibuat oleh bagian penagihan tersebut dengan diberi nomor urut yang tercetak dan pemakainya dipertanggung jawabkan oleh bagian penagihan.
Pemberian nomor urut tercetak ini dimaksudkan untuk pengawasan terhadap penggunaan formulir dari faktur penjualan tersebut. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan formulir-formulir yang lain. Pengawasan penggunaan formulir yang digunakan sebagai media untuk otorisasi terjadinya transaksi keuangan.
Salah satu cara untuk mengendalikan formulir yang berarti juga mengendalikan terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan dari transaksi keuangan adalah dengan merancang formulir yang bernomor urut dan tercetak. Kesemuanya itu adalah untuk menciptakan praktek yang sehat dalam penggunaan formulir dalam suatu perusahaan.
Penggunaan formulir bernomor urut tercetak tersebut dipertanggung jawabkan oleh yang memiliki wewenang untuk menggunakan formulir tersebut. Oleh karena itu, dalam proses penjualan yang merupakan formulir pokok yaitu surat order pengiriman dan faktur penjualan harus bernomor urut dan tercetak dan penggunaannya dipertanggung jawabkan oleh bagian order penjualan dan bagian penagihan.

Prosedur Penagihan

Seperti telah dijelaskan diatas, bahwa bagian penagihan dalam transaksi penjualan kredit mempunyai tanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan serta menyediakan copy faktur atau tembusan faktur pejualan bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan bagian transaksi. Bagian penagihan menerima tembusan surat order pengiriman dari bagian pengiriman. Dengan dasar dokumen copy surat order inilah kemudian bagian penagihan membuat faktur penjualan.
Faktur penjualan dengan beberapa tembusannya kemudian didistribusikan kepada beberapa fungsi atau bagian yang terkait, seperti telah diuraikan diatas. Prosedur fungsi penagihan atau bagian penagihan membutuhkan tanda tangan kreditur penjualan atau otorisasi, maka pada saat itulah terjadinya piutang yang berarti dapat menyebabkan kekayaan perusahaan menjadi bertambah, diakui dan dicatat berdasarkan dokumen faktur penjualan. Pengisian mengenai informasi harga satuan dan syarat penjualan ke dalam faktur penjualan didasarkan pada harga satuan dan syarat penjualan lain yang telah ditetapkan oleh Direktur Pemilik Perusahaan

Mengirimkan Surat Penagihan Dilampiri Faktur Penjualan

Tahap-tahap Pengiriman Surat Penagihan
Penulisan surat penagihan dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Satu minggu waktu pelunasan (jatuh tempo) penjual mengirimi surat penagihan pertama yang sifatnya mengingatkan kemungkinan pemberi atau pelanggan lupa atau karena hal-hal lain.
b. Apabila surat penagihan pertama tidak diperhatikan, maka penjual dapat mengirim copy surat penagihan yang kedua dengan melampirkan foto copy surat penagihan yang pertama, karena kemungkinan surat penagihan yang pertama tidak sampai kepada pelanggan.
c. Apabila surat penagihan yang kedua juga belum mendapat tanggapan atau jawaban yang memuaskan, maka penjual dapat mengirim penagihan ketiga dengan melampirkan foto copy surat penagihan pertama dan kedua yang sifatnya penegas, kapan kesanggupan pelanggan akan melunasi pembayaran tersebut.
d. Apabila surat tagihan yang ketiga inipun belum mendapat tanggapan seperti yang diharapkan, penjual dapat mengirim surat tagihan yang keempat yang menyatakan penjual terpaksa menyerahkan persoalan tersebut kepada pengadilan setempat, dengan membuat surat gugatan atau tuntutan menagih hutang dengan cara inkaso, yaitu menagih kepada banker tempat pelanggan menyimpan uangnya dengan melampirkan faktur penjualan yang belum dilunasi.

Bagian-bagian yang Terkait Dengan Transaksi Penjualan

Bagian-bagian yang terkait dengan transaksi penjualan kredit adalah:
a) Bagian Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pelanggan, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta orientasi kredit, menemukan tanggal pengiriman dari gudang mana barang akan dikirim dan mengisi surat order pengiriman dan tembusannya kemudian mendistribusikan surat order penjualan tersebut.
b) Bagian Kredit
Fungsi ini berada dibawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. Karena hampir semua penjualan dalam perusahaan adalah merupakan penjualan kredit, maka sebelum order dari pelanggan dipenuhi, terlebih dahulu harus diperoleh otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit.
c) Bagian Gudang
Dalam transaksi penjualan kredit ini, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barnag yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
d) Bagian Pengiriman
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjuaan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barnag yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang. Otorisasi ini dapat berupa surat order pengiriman yang telah ditanda tangani oleh fungsi penjualan.
e) Bagian Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.
f) Bagian Akuntansi
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul atau terjadi dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan piutang kepada para pelanggan, serta membuat laporan penjualan. Disamping itu, fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijurnal ke dalam kartu persediaan.

Pengelompokkan Umur Piutang


Setiap akhir periode akuntansi misalnya akhir bulan atau akhir tahun dibuat daftar piutang. Daftar piutang adalah rincian saldo piutang menurut nama langganan pada suatu saat tertentu. Agar supaya dapat diketahui berapa lama piutang suatu pelanggan telah berlalu, maka daftar piutang biasanya dikelompokkan menurut umur.

Umur piutang adalah jangka waktu sejak dicatatnya transaksi penjualan sampai dengan saat dibuatnya daftar piutang. Ada kalanya nomor piutang dikelompokkan menurut jumlah hari tertentu. Misalnya: piutang yang berumur 1-30 hari.
• Piutang yang berumur 31-60 hari
• Piutang yang berumur 61-90 hari
• Dan seterusnya




SUMBER: http://chashodiq.blogspot.co.id/2011/05/mengelola-penagihan-piutang.html

Mengelola Kartu Piutang

Pengertian Piutang Dagang

Piutang merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu
transaksi. Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni :
1. Piutang dagang
2. Piutang nondagang,
3. Piutang wesel.

Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan
barang atau jasa secara kredit, dalam hal ini tagihan tersebut tidak disertai dengan surat perjanjian yang formal,
melainkan karena unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan di mana dalam penjualannya telah ditetapkan
syarat penjualan misalnya 2/10,n/30.Hal ini berarti piutang yang timbul diharapkan akan dapat diterima dalam
jangka waktu paling lama 30 hari sejak tanggal transaksi. Apabila pelanggan membayar dalam jangka
waktu kurang dari 10 hari setelah tanggal transaksi maka akan diberikan potongan/diskon sebesar
2% dari harga jual. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan
sebagai aktiva lancar. Piutang non dagang terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam
piutang dagang maupun piutang wesel. Misalnya piutang kepada karyawan perusahaan, direksi
perusahaan, dan piutang kepada cabang-cabang perusahaan. Piutang wesel merupakan piutang yang lebih
formal dibandingkan piutang dagang karena didalamnya memerlukan perjanjian tertulis debitur kepada
kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Umumnya piutang wesel berjangka waktu lebih dari 60 hari, apabila piutang wesel
berjangka waktu kurang dari satu tahun dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar sedangkan untuk piutang wesel berjangka waktu lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai piutang jangka panjang. 

Prosedur Pencatatan Piutang Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang, antara lain:
(1). Kartu Piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang
perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya.
 Contoh kartu piutang:
KARTU PIUTANG
No Rekenig Lembar ke :
Nama Syarat :
Alamat Batas Kredit :
Tgl. Keterangan Fol Mutasi Saldo
Debet Kredit Debet Kredit
(2). Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain yang menyangkut perubahan piutang.

Catatan akuntansi tersebut antara lain adalah:
1.Jurnal penjualan
2.Jurnal retur penjualan
3.Jurnal umum
4.Jurnal penerimaan kas
Jurnal penjualan , digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit. Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya retur penjualan .Jurnal umum, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus. Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang.
Berdasarkan keterangan di atas, maka data transaksi menyangkut perubahan (penambahan dan pengurangan)
piutang yaitu meliputi:
No. Transaksi Dokumen Mutasi Piutang
a. Transaksi penjualan kredit Faktur
    penjualan [ + ]
b. Transaksi retur penjualan Memo
    kredit [ - ]
c. Transaksi penghapusan piutang
    Bukti memorial [ - ]
d. Transaksi penerimaan kas dari
    piutang Bukti kas masuk [ - ]

Mengidentifikasi Data Mutasi Piutang
Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa transaksi penjualan kredit akan berpengaruh secara positif terhadap saldo piutang sedangkan retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh negatif terhadap saldo piutang. Piutang pelanggan akan didebet (di kolom mutasi) dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-
transaksi yang menyebabkan timbulnya atau bertambahnya piutang dan akan dikredit di kolom mutasi
dalam kartu piutang apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan berkurangnya piutang.
Saldo awal ataupun saldo akhir piutang normal adalah saldo debet. Pencatatan Penghapusan Piutang
Dagang Piutang yang sekiranya tak dapat ditagih setelah berbagai upaya dilakukan maka diputuskan untuk melakukan penghapusan piutang, hal ini dapat dilakukan 2 metode penghapusan piutang, yakni:
(a) Metode langsung (direct write off method).
Metode langsung (direct write off method)
Menurut metode langsung setiap piutang dagang yang telah diputuskan untuk dihapuskan langsung dibebankan di sebelah debit pada akun beban penghapusan piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad debt expenses) sebagai rekening lawan di sebelah kredit langsung dikreditkan pada akun piutang dagang.
Beban Kerugian Piutang XX
Piutang Dagang XX
(Mencatat Penghapusan piutang A dengan metode langsung)
Kemungkinan piutang A yang sudah dihapuskan sebelumnya suatu saat dengan tiba-tiba atau pemberitahuan
sebelumnya melaksanakan pelunasan pembayaran. Kejadian ini dicatat, dengan metode langsung, oleh
perusahaan dengan tinggal membalik jurnal saat penghapusan dengan nilai yang sama.
Piutang dagang XX
Beban Kerugian Piutang XX
(Mencatat Kesediaan kembali piutang A yang sudah dihapuskan)
Jurnal selanjutnya adalah saat Piutang A membayar pelunasanya dengan uang tunai
Kas XX
Piutang dagang XX